Film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) karya sutradara Kamila Andini memenangkan penghargaan film terbaik di Berlin International Film Festival 2018 dalam program Generation Kplus Internationaly Jury. Film Sekala Niskala adalah satu-satunya film panjang Indonesia yang berhasil mendapatkan gelar film terbaik di Berlin International Film Festival 2018, salah satu festival film yang paling bergengsi di dunia.

Film Sekala Niskala, film yang berbahasa Bali, diperankan oleh para seniman Bali seperti Ayu Laksmi, I Ketut Rina. Film ini juga menampilkan dua pemain baru, Thaly Titi Kasih, dan Gus Sena, keahlian mereka berdua saat berakting, bernyanyi, dan menari menjadi pusat perhatian dalam film ini. Film ini juga didukung oleh koreorgrafer Ida Ayu Wayan Arya Setyani.

Menurut sutradara Kamila Andini "Cerita ini sangat menarik, tentang kembar buncing (kembar anak perempuan dan laki-laki) dan hubungan mereka sangat misterius. Dari sinilah cerita Sekala Niskala dimulai. Cerita tentang saudara kembar dan hubungannya dengan kehidupan, dalam realita yang magis" saat ditemui di konfrensi pers di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat (26/02/2018).

Film Sekala Niskala merupakan sebuah karya yang filosofis. Banyak simbol yang bermain dan dihadirkan dalam film ini untuk merepresentasikan keseimbangan hidup, kepercayaan, serta mitos masyarakat.

Film ini bercerita tentang saudara kembar yang berusia 10 tahun, lelaki dan perempuan, bernama Tantra dan Tantri. Anak kembar laki - laki dan perempuan di Bali menjadi simbol keseimbangan. Suatu ketika Tantra menderita sakit serius dan perlahan kehilangan kesadaran. Film ini mengungkap bagaimana beratnya seorang anak yang akan berpisah dengan saudara kembarnya yang sedang berusaha bertahan hidup.

Tantri mencoba mengerti apa yang tengah ia hadapi. Setiap malam ia bertemu menari bermain bersama Tantra dalam suasana magis. Film Sekala Niskala akan hadir diseluruh bioskop Indonesia pada 8 Maret 2018.

Penulis: Kasifa