Sinema Imaji bekerjasama dengan DBL Indonesia (Developmental Basketball League) dan Shanaya Film memproduksi film Mata Dewa yang terinspirasi dari salah satu cerita pemain liga DBL.
Film yang mengambil lokasi shooting di Surabaya dan Jakarta, mengajarkan banyak nilai positif seperti kebersamaan, kerja keras, cinta, dan semangat. "Film Mata Dewa tidak hanya untuk anak basket saja, tapi juga untuk penonton remaja pada umumnya dan dapat dinikmati bersama. Diharapkan setelah menonton film ini, para remaja Indonesia bisa terus mewujudkan cita-citanya walau banyak rintangan yang akan dihadapi, itu juga yang diajarkan dalam pertandingan basket," menurut Avesina Soebli, produser film Mata Dewa saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat (01/03).
Film ini mengisahkan tentang Dewa (Kenny Austin) yang tinggal di rumah susun bersama pamannya (Dodit Mulyanto). Dewa yang punya hobi bermain basket memiliki keinginan untuk membawa sekolahnya, SMA Wijaya, menjadi juara Development Basketball League (DBL) untuk pertama kali. Namun dalam perjalanannya, Dewa harus menghadapi banyak hambatan. Yang hampir memusnakan harapannya adalah saat Dewa kehilangan salah satu penglihatannya akibat satu kejadian.
Film Mata Dewa mulai tayang pada 8 maret 2018 di bioskop-bioskop Indonesia.
Penulis: Kasifa
Mata Dewa
(2018- Sinema Imaji, DBL Indonesia, Shanaya Films)