Lewat Djam Malam (1954)
Trailer Film
| Status | : | - | |
|---|---|---|---|
| Durasi | : | 115 Menit | |
| Genre | : | Drama | |
| Produser | : | Djamaluddin Malik , Usmar Ismail | |
| Sutradara | : | Usmar Ismail | |
| Perusahaan Film | : | Perfini , Persari | |
| Situs | : | - | |
| Tampil di | : | - |
-
Informasi Dasar
Judul International: After The Curfew
Sinopsis Singkat:
Bercerita tentang Iskandar yang merupakan bekas pejuang, sedang mencoba untuk menemukan kembali identitasnya di tengah masyarakat yang terasa sangat asing baginya.
Sinopsis Lengkap:
Mengisahkan seorang bekas pejuang, Iskandar (A. N. Alcaff) yang kembali ke masyarakat, dan coba menyesuaikan diri dengan keadaan yang sudah asing baginya. Pembunuhan terhadap seorang perempuan dan keluarganya atas perintah komandannya di masa perang terus menghantuinya. Tepat pada jam malam yang sedang diberlakukan, ia masuk rumah pacarnya, Norma (Netty Herawati). Itu awal film yang masa kejadiannya hanya dua hari. Keesokannya ia dimasukkan kerja ke kantor gubernur. Tidak betah dan malah cekcok. Dengan kawan lamanya, Gafar (Awaludin), yang sudah jadi pemborong, ia juga tak merasa cocok. Ia masih mencari kerja yang sesuai dengan dirinya. Bertemu dengan Gunawan (Rd. Ismail), ia semakin muak, melihat kekayaan dan cara-cara bisnisnya. Apalagi setelah tahu, bahwa Gunawan merampas harta perempuan yang ditembak Iskandar itu lalu dijadikan modal usahanya sekarang. Kemarahannya memuncak. Ia lari dari pesta yang diadakan pacarnya untuk dirinya dan pergi mencari Gunawan ditemani bekas anak buahnya (Bambang Hermanto), yang jadi centeng sebuah rumah bordil. Penghuni rumah itu adalah Laila, pelacur yang mengimpikan kedamaian sebuah rumah tangga yang tak kunjung datang. Lalu dia pulang ke pesta, tapi ia melihat polisi datang. Ia curiga dirinya dicari-cari. Maka lari lagilah dia sampai kena tembak oleh Polisi Militer, karena melanggar peraturan (lewat) jam malam, justru di saat dia menghampiri kembali kekasihnya (Netty Herawati), satu-satunya orang yang mau mengerti dirinya. Mungkin bisa disebut karya terbaik Usmar Ismail. Sebuah kritik sosial cukup tajam mengenai para bekas pejuang kemerdekaan pasca perang. Maka di akhir film dibubuhkan kalimat: "Kepada mereka yang telah memberikan sebesar- besar pengorbanan nyawa mereka, supaya kita yang hidup pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan buah kemerdekaan. Kepada mereka yang tidak menuntut apapun buat diri mereka sendiri." Kelemahan film ini mungkin terletak pada akhiran film yang berpan-jang-panjang, dan pengungkapan kegelisahan tokoh utamanya yang kurang subtil dan terlampau fisik.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, 21 Juni 2012 Klasifikasi: 17+ Bahasa: Bahasa Indonesia Warna: Hitam Putih Status: Selesai / Rilis
-
Cast and Crew
Sutradara :
Usmar IsmailPemain:
Pemeran Utama :
A. N. Alcaff Sebagai Iskandar Pemeran Pembantu :
Awaludin Sebagai Gafar Dhalia Netty Herawati Sebagai Norma Rd. Ismail Sebagai Gunawan PemainA. Hadi Aedy Moward Astaman Bambang Hermanto Lukman Jusuf S. Taharnunu Titien Sumarni Wahid Chan Crew :
Tim Produksi :
Manajer Produksi M. D. Aliff Tim Tata Suara :
Perekam Suara E. Sambas Tim Tata Artistik :
Penata Artistik Chalid Arifin Tim Tata Kostum :
Penata Kostum Srijani Tim Tata Rias :
Penata Rias Hanida Arifin Tim Pasca Produksi :
Penata Suara B. Saltzman Penata Musik G. R. W. Sinsu Penyunting Adegan Djohar Sjafi Penyunting Adegan Soemardjono -
Materi dan Promosi
Galeri Foto:
Trailer Film :
Tidak Tersedia -
Festival dan Penghargaan
Festival Lokasi Tahun Penghargaan Penerima Hasil Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Supporting Actor|Pemeran Pembantu Pria Terbaik Bambang Hermanto Nominasi Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Supporting Actress|Pemeran Utama Wanita Terbaik Dhalia Menang Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Actor|Pemeran Utama Pria Terbaik A. N. Alcaff Menang Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Screenwriter (Special Mention for Dialogue)|Penulis Skenario (Catatan Istimewa untuk Dialog) Asrul Sani Menang Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Supporting Actor|Pemeran Pembantu Pria Terbaik Awaludin Nominasi Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Music Design|Tata Musik Terbaik G. R. W. Sinsu Menang Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Art Director (Special Mention for Art Director)|Penata Artistik (Catatan Istimewa Untuk Tata Artistik) Chalid Arifin Menang Asian Film Festival|Festival Film Asia Singapura 1955 Director|Sutradara Usmar Ismail Nominasi Indonesian Film Festival|Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 1955 Best Film|Film Terbaik Usmar Ismail Menang -
Ulasan
Tidak Tersedia
-
Trivia
Etc Peserta FFA 1955, Singapura. Etc Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia. Etc Pada Agustus 2011, film ini menjalani proses restorasi di L"Immagine Ritrovata, Bologna, Italia. Inisiatif restorasi film ini berasal dari National Museum of Singapore (NMS), yang kemudian bekerja sama dengan Yayasan Konfiden dan Sinematek Indonesia. Etc Film ini diputar di Cannes Film Festival pada 17 Mei 2012 lalu yang bermula dari ketertarikan World Cinema Foundation (WCF) untuk mengedarkan film tersebut ke seluruh dunia. Etc Restorasi film ini dijadikan studi kasus dalam program pendidikan restorasi film (Film Restoration Summer School/FIAF Summer School 2012) yang diadakan oleh federasi arsip film internasional (FIAF) di Bologna, Italia, pada Sabtu 30 Juni 2012 di Sala Cervi, Fondazione Cineteca di Bologna. Etc Merupakan film kedelapan bagi Usmar Ismail yang telah duduk di kursi sutradara untuk 28 judul semasa hidupnya.
Sumber dari:
filmindonesia.or.id
Film
Terkait
Memuat Data