Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to decode session object. Session has been destroyed
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/idfc/idfc_new/application/controllers/Filminfo.php
Line: 25
Function: __construct
File: /var/www/idfc/idfc_new/index.php
Line: 315
Function: require_once
Status | : | - | |
---|---|---|---|
Durasi | : | 128 Menit | |
Genre | : | Action | |
Produser | : | Usmar Ismail | |
Sutradara | : | Usmar Ismail | |
Perusahaan Film | : | Perfini , Spectra Film Exchange | |
Situs | : | - | |
Tampil di | : | - |
A. Rachman | |
Awaludin | |
Del Juzar | |
Ella Bergen | |
Johana | |
Lily Handuran | |
Muhsjirsani | |
Muradi | |
Rd. Ismail | |
Sutjipto | |
Suzanna |
Penata Kamera | Max Tera |
Penata Artistik | Basuki Resobowo |
Penata Musik | G. R. W. Sinsu |
Penyunting Adegan | Max Tera |
Festival | Lokasi | Tahun | Penghargaan | Penerima | Hasil |
Tidak Tersedia |
Etc | Film ini punya arti amat penting dalam sejarah: dimulainya pembuatan film "nasional", walau film cerita pertama yang dibikin di Indonesia adalah "Loetoeng Kasaroeng" (1926). Salah satu keputusan konferensi kerja Dewan Film Indonesia dengan organisasi perfilman pada 11 Oktober 1962 adalah "Menetapkan hari shooting pertama dalam pembuatan film nasional yang pertama "The Long March" sebagai Hari Film Indonesia." Meski 30 Maret (1950) telah dianggap sebagai Hari Film; serta Usmar Ismail (Perfini), disamping Djamaludin Malik (Persari), disepakati sebagai Bapak Perfilman Nasional, namun pengakuan resmi (pemerintah) baru terjadi pada 1999, setelah ditandatanganinya Keppres no 25/1999 oleh Presiden Habibie. Kisah yang sama dibuat kembali dalam film "Mereka Kembali" (1972). |
---|
Kurir | Tujuan | Berat | Biaya Kirim | Perkiraan (Hari) |
---|
Copyright 2018