Informasi Dasar
Sinopsis Singkat:
A = yang membuli
B = yang dibuli
Di pagi yang masih begitu gelap B sudah memulai aktivitasnya seperti menyiapkan dagangan yang akan di bawa ke sekolah. B sudah terbisa dengan hidup yang sangat sederhana, oleh katena itu untuk membantu ekonomi keluarga ia selalu membawa dagangan ke sekolah, tapi itu semua tidak masalah baginya. Yang terpenting baginya hanya satu yaitu masih dapat melanjutkan sekolah. B merupakan anak yang cerdas sehingga ia dapat sekolah di sekolah favorit yang kebanyakan muridnya orang berada, namun itu membuat B sering dihina dan diremehkan oleh teman sekelasnya yaitu A .
Beberapa tahun berlalu, sekarang seakan yang maha kuasa memperlihatkan keadilannya, keadaan telah berbalik, A yang dulu begitu angkuh sekarang terpaksa hidup melarat tanpa kerja tetap, sedang B sudah memimpin satu perusahaan.
Suatu pagi A mendatangi sebuah perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan dengan harapan ia dapat bekerja di sana, tanpa ia tau bahwa itu perusahaan milik teman yang sering ia hina semasa SMA yaitu B
hari pertama ia datang kesana untuk melampirkan berbagai surat-surat yang di perlukan, ia berharap pihak perusahaan akan memanggilnya untuk mengikuti tes tulis yang bertanda bahwa berbagai surat yg ia serahkan memenuhi standar perusahaan.
1 minggu kemudian ia mendapat panggilan dari perusahaan tersebut untuk dapat mengikuti tes tulis di sana, dengan muka sumbringah iya menuju perusahaan tsb dan bergabung dengan para pelamar kerja lainnya di suatu ruangan.
Saat salah seorang pegawai hendak membagikan lembar soal kepada para pelamar kerja, ia di panggil oleh atasanya yaitu B, B menyerahkan selembar kertas kepadanya untuk di serahkan kepada A, ternyata B mngetahui bahwa A melamar kerja diperusahaannya sehingga ia menyiapkan soal khusus untuk A.
Lembar soal yg di berikan B kepada A hanya ada 1 pertanyaan yaitu : "coba ceritakan kepada saya masa SMA anda, bukan berarti jika masa SMA anda buruk anda tidak di terima di sini, namun kami hanya ingin melihat kejujuran anda"
Dengan muka heran A mulai mengisi secara perlahan kertas itu, lalu ia mulai terbawa ka masa SMA nya yang begitu kacau, raut wajahnya menampakkan bahwa ia menyesal atas apa yang pernah ia lakuan. Setelah iya rasa apa yang ia tulis sudah begitu banyak, ia pun mengakhiri jawabnnya, setelah semua pelamar kerja selesai tes tahap pertama langsung di lanjutkan dengan tes tahap kedua yaitu wawancara yang mana setiap pelamar kerja di wawancari langsung oleh pemimpin perusahaan. Saat itu A mendapat giliran akhir, saat karyawan perusahaan itu memanggil namanya ia langsung menuju ruangan pemimpin perusahaan. Sesampai di depan pintu ruang kerja B, A langsung menitikkan air mata melihat nama yang ada di pintu yaitu nama teman SMAnya, ia begitu lama berdiri di depan pintu itu, lalu dengan lemas ia mengetuk dan masuk, melihat B ada di dalam A langsung menagis tersedu-sedu dan berlutut kepada B, B mengangkat A untuk berdiri, namun A tidak mau, ia langsung bersujud sambil menangis, sikap wibawanya B mengangkat A dengan yakin dan langsung memakaikan bet nama kepada A sebagai pekerja di perushaannya, A pun memeluk B sebagai ucapan terima kasih.
Pesan moral, mungkin orang yang kamu anggap tidak brguna untukmu, ialah orang yang membantumu di kemudian hari.