Informasi Dasar
Judul International: Jermal
Sinopsis Singkat:
Setelah kematian ibunya, Jaya (12) dikirim ke ayahnya, Johar, yang bekerja sebagai pengawas di sebuah jermal (tempat penjaringan ikan yang dibangun di atas tonggak-tonggak kayu di tengah lautan). Johar terkejut karena ia tak pernah tahu bahwa ia punya seorang anak. Ia tak mau mengakui Jaya sebagai anaknya. Namun ia tak mungkin membawa Jaya kembali ke daratan karena masa lalunya yang kelam; oleh karena itu Johar terpaksa menerima Jaya sebagai pekerja jermal.
Walaupun dihadapkan dengan penolakan ayahnya dan gangguan serta ejekan anak-anak pekerja jermal, Jaya tak mau menyerah pada nasib. Ia melepaskan harapan akan pengakuan ayahnya dan memutuskan untuk mempelajari keterampilan serta sikap yang diperlukan untuk bertahan hidup di atas jermal.
Seiring berjalannya waktu, Jaya berubah menjadi seperti anak-anak jermal yang lain: survivor yang tangguh dan keras. Sementara Johar terpaksa menghadapi dan menerima masa lalunya. Akhirnya, baik Johar maupun Jaya menyadari bahwa mereka terikat oleh masa lalu, dipertemukan di ruang sempit di mana mereka berada, serta terhubung oleh kebenaran yang tak mungkin dihindari.
Awalnya mereka berjumpa sebagai dua orang asing dan akhirnya mereka meninggalkan tempat itu sebagai ayah dan anak.
Sinopsis Lengkap:
Jaya (12) yang baru saja kehilangan ibunya, diantar menemui satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup, yaitu ayahnya, Johar (48). Johar bekerja di sebuah jermal (tempat penjaringan ikan yang dibangun di atas tonggak-tonggak kayu di tengah lautan). Jermal tersebut terpencil dan sulit dijangkau. Di tempat itu, kerja buruh kasar dan keterasingan adalah kenyataan sehari-hari. Johar dibayangi masa lalu kelam yang membuatnya tak bisa kembali ke daratan. Tepat 12 tahun yang lalu, Johar memergoki istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain. Ia menyerang laki-laki itu dan meninggalkannya dalam keadaan sekarat. Johar pasti ditahan polisi bila kembali ke daratan. Ketika Jaya tiba di jermal, ia langsung ditolak Johar yang tidak pernah tahu bahwa ia mempunyai seorang putra. Sadar sepenuhnya bahwa ia tak mungkin kembali kedaratan untuk mengantar si bocah, Johar pun terpaksa menerima Jaya bekerja di jermal tersebut.
Tidak mudah bagi ayah dan anak itu untuk menerima kenyataan dan menyesuaikan diri dengan situasi baru ini. Jaya mencoba bergabung dengan anak-anak pekerja jermal, tapi proses adaptasinya amat sukar. Penampilannya yang masih kanak-kanak dan sikapnya yang teratur layaknya anak sekolahan, membuatnya tampak kontras dengan anak-anak pekerja jermal yang kulitnya hitam terbakar matahari. Jaya melewatkan hari-harinya dengan bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, sambil terus berharap sang ayah mau mengakuinya. Tapi Johar tegas-tegas membantah ia punya anak, meskipun ditantang dan diprovokasi temannya, Bandi (45), sang juru masak jermal. Situasi menjadi semakin parah oleh kelakuan anak-anak pekerja yang terus-menerus mengganggu dan mengejek Jaya.
Jaya kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan Johar sama sekali tak membantu. Dengan menyangkal bahwa dia punya anak, Johar menghancurkan harapan Jaya akan tempat berlindung yang ia cari dan rindukan selama ini. Karena merasa tak diinginkan, Jaya mencoba melarikan diri tapi gagal. Ia dibawa kembali ke jermal dan diberi pekerjaan-pekerjaan berat untuk hukumannya. Anak-anak jermal terkejut akan tindakan berani Jaya dan menjadi lebih hormat padanya.
Kehidupan di jermal berlanjut, tapi kali ini Jaya tak mau menyerah pada nasib. Ia tak lagi mengharapkan pengakuan ayahnya dan memusatkan segala daya upayanya untuk bertahan hidup di jermal. Jaya belajar keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk bisa bertahan di jermal. Ia perlahan berubah menjadi seperti anak-anak pekerja di situ: tangguh, keras, seorang survivor. Johar memperhatikan perubahan diri pada Jaya dan tersentuh untuk membuka diri terhadap masa lalunya, melalui surat-surat istrinya yang tak pernah dibacanya.
Dihadapkan dengan bayangan masa lalu yang tak lagi bisa dihindarinya, serta terjepit dalam ruang sempit jermal, Johar mencoba menebus kesalahannya dengan perlahan membuka diri dan menunjukkan inisiatif untuk mengenal putranya lebih jauh. Tapi Jaya telah berubah menjadi dingin, kehilangan kepekaan dan kehangatan yang pernah dimilikinya.
Akhirnya upaya Jaya untuk bertahan hidup malah berdampak terlalu jauh. Kepribadiannya menjadi keras dan kasar, dan situasi mencapai puncaknya ketika Jaya berkelahi dan menganiaya seorang anak lain hingga luka berat. Johar pun seakan diingatkan akan masa lalunya dan menyaksikan sejarah berulang kembali. Johar mengungkapkan rahasia akan masa lalunya yang pahit. Jaya pun menangis saat menyadari kepribadiannya yang kini telah berubah.
Johar menyadari tempat Jaya bukanlah di jermal dan bahwa anak itu punya potensial untuk menjadi orang yang lebih baik. Johar berencana meninggalkan jermal agar Jaya bisa kembali bersekolah, tapi Jaya berkata, Johar tak usah memikirkan hal-hal seperti itu, apalagi jika ia akan ditangkap begitu tiba di daratan. Meskipun begitu, Johar bersikeras untuk pergi. Ia lelah bersembunyi dan ingin berbuat sesuatu untuk putra satu-satunya.
Johar menerima masa lalunya dan tidak lagi mengindahkan resiko yang menjadi konsekuensinya. Akhirnya, sang lelaki dan si bocah berangkat menuju daratan, tidak lagi sebagai dua orang asing, tapi sebagai ayah dan anak.
CATATAN: Kurun waktu berlangsungnya cerita ini sekitar 3 bulan.
Negara & Tanggal Rilis:
Indonesia, 12 Maret 2009
Klasifikasi:
13+
Bahasa:
Bahasa Indonesia
Warna:
Berwarna
Status:
Selesai / Rilis