Informasi Dasar
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung,
Tempat / Tanggal Meninggal : Jakarta, 2 September 1945
Biografi Singkat:
Roekiah adalah seorang bintang yang cemerlang yang mampu merebut perhatian masyarakat luas. Ia dikenal sebagai pasangan romantis Rd. Mochtar lewat film Terang Boelan (1937) karya Albert Balink yang merupakan film pertama yang memenuhi selera penonton.
Nama Roekiah tambah populer setelah bermain dalam film Fatimah (1938). Ia pernah berpasangan dengan R. Djoemala dalam film Kuda Sembrani (1941), tapi hasilnya tidak sehebat seperti yang dicapainya lewat film-filmnya bersama Rd. Mochtar. Selanjutnya main dalam film Gagak Hitam (1939), Siti Akbari (1939), Sorga Ketoedjoeh (1940), Roekihati (1941) dan Poesaka Terpendam (1941).
Roekiah dipasangkan kembali dengan Rd. Mochtar dalam Keseberang (1944). Tak lama setelah menyelesaikan film itu Roekiah jatuh sakit dan pada tahun 1945 mengnembuskan nafasnya yang penghabisan dan mendapat kunjungan kehormatan dari Ki Hajar Dewantoro sebagai Menteri P&K dari Kabinet Pertama RI.
Biografi Lengkap:
Roekiah dibesarkan di kalangan seni peran, karena kedua orang tuanya adalah seniman dan seniwati perkumpulan opera Poesi Indra Bangsawan. Ketika orang tuanya pindah main ke perkumpulan opera Rochani, Roekiah tampil pertama kali di atas panggung, dalam usia 7 tahun. Sepuluh tahun kemudian namanya mulai terkenal, sesudah tampil dalam pementasan-pementasan Palistina Opera di Jakarta.
Gadis umur 17 tahun disaat itu bertemu dengan pemuda idaman hatinya Kartolo, pemain dan pemimpin orkes Palistina Opera yang kemudian menjadi suaminya. Dalam film-filmnya bersama Rd. Mochtar, perintis dunia bintang film Indonesia ini selalu membawakan lagu-lagu ciptaan suaminya. Kartolo juga selalu muncul dalam film-film yang dibintang utamai istrinya, sebagai tokoh lucu/pelawak.
Langkah Roekiah dan Kartolo dilanjutkan oleh anak mereka Rachmat Kartolo yang antara lain muncul dalam Menjusuri Djedjak Berdarah (1967), Malam Djahanam (1970), Pinangan (1976) dan lain-lain.