Informasi Dasar
Juga dikenal sebagai Turino Djunaedi, Teuku Djuned
Tempat / Tanggal Lahir : Aceh, 06 Juni 1927
Tempat / Tanggal Meninggal : Jakarta, 8 March 2008
Biografi Singkat:
Turino memulai debut karirnya dalam film "Meratap Hati" pada tahun 1950. Kemudian karirnya berkembang hingga ia menjadi sutradara film "Sri Asih". Sebelumnya ia mendirikan GAF Sang Saka yang sudah menghasilkan beberapa film. Ia juga aktif dalam organisasi PPFI. Pada FFI 1973 filmnya yang berjudul "Intan Berduri" yang dimainkan oleh Benyamin S. dan Rima Melati, mendapatkan penghargaan untuk Pemain Terbaik di ajang tersebut.
Biografi Lengkap:
Untuk pertama kalinya melihat Turino di film Indonesia dalam Menanti Kekasih (1949) di Medan. Dia tertarik pada film yang dibintanginya. Ketika Turino mencoba mendapatkan film-film Indonesia ke Jakarta untuk diedarkan, dia malah ditawari main film oleh perusahaan Golden Arrow (kini Panah Mas). Biarpun bingung, tapi akhirnya ia muncul juga dalam beberapa film antara lain Meratap Hati (1950), Seruni Laju (1951), Si Mientje (1952), dengan nama T. Djunaedi.
Karena niat pertamanya memasuki film sebagai pedagang, maka di awal 50-an itu dia mendirikan perusahaan sendiri, GAF Sang Saka yang menghasilkan Pulang (1952), Rentjong & Surat (1953), Sri Asih (1954) dan Kopral Djono (1954), di mana dia menjadi pemain utamanya pula. Dalam "Sri Asih", dia merangkap jadi Sutradara, main bersama Mimi Mariani yang kemudian menjadi istrinya antara tahun 1955-1958. Kemudian dia bermain untuk perusahaan-perusahaan film lain. Di antaranya tampil dalam Oh Ibuku (1955) dan Taman Harapan (1957).
Dan pada 13 Desember 1959 dia mendirikan perusahaan sendiri lagi PT. Sarinande Film (sampai sekarang). Produksi pertamanya adalah Iseng (1959) yang mengorbitkan nama Alwi dan Oslan Hussein. Telah lebih dari 30 film dihasilkan PT. Sarinande sampai awal 1978. Turino juga membimbing pembantu-pembantu sutradara yang kemudian menjadi sutradara-sutradara, seperti Hasmanan, Bay Isbahi. Ketika dunia film dilanda kelesuan pada tahun '60an, Sarinande tidak pernah absen dalam pembuatan film.
Nama Turino menjadi semakin terkenal setelah membuat film Bernafas Dalam Lumpur (1970) yang mencapai sukses luar biasa. Film-film berikutnya dari Turino tidak lagi menghasilkan uang sebesar "Bernafas Dalam Lumpur" itu.