Cornelis Chastelein adalah seorang Belanda totok yang pertama-tama datang ke tanah air sekitar tahun 1675. Selama itu ia membeli tanah di Depok pada tahun 1695. Kemudian ia tergabung dengan VOC. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) adalah Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Meski tergabung dalam VOC, Cornelis Chastelein adalah pengecualian. Sifatnya tidak menggambarkan kekejaman VOC. Ia tidak mendukung adanya perbudakan. Diwariskannya 12 marga kepada budak-budaknya yang berasal dari Bali, Ambon, Bugis dan Sunda. 12 Marga tersebut adalah Bacas, Isakh, Jacob, Jonathan, Joseph, Laurens, Leander, Loen, Sadokh, Samuel, dan Soedira Tholense. Sebelum meninggal Cornelis Chastelein memberikan surat wasiat. Surat itu intinya menyatakan bahwa Cornelis Chastelein memerdekan budak-budaknya dan memberikan mereka lahan perkebunan di daerah Depok. Ia juga memberikan seluruh harta-hartanya kepada seluruh budak-budaknya tersebut. Mantan budak-budak Cornelis Chastelein kemudian mendirikan YLCC (Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein). YLCC menaungi keluarga-keluarga 12 marga peninggalan Cornelis Chastelein. Kegiatan YLCC bergerak dibidang pendidikan dan sosial, seperti bakti sosial, kegiatan amal, kegiatan keagamaan, dsb.