Informasi Dasar
Sinopsis Singkat:
Lima pemuda, Enop, Kanip, Yosep, Minggus (kemudian diganti Suroso), dan Dodi, bermimpi menjadi pemain band. Cerita berisi tentang usaha mereka mewujudkan impian itu. Pada awalnya mereka mengusahakannya dengan alat-alat sederhana, seperti drum yang dibuat seperti gendang dari kulit rusa atau juk (cuk/ukulele) dari batang pohon. Akhirnya mereka membentuk grup band dengan nama Walef alias kangguru dalam bahasa Marind, salah satu suku di Merauke. Muncul persoalan cinta segitiga di antara anggota band dengan Selvi yang membantu mereka mendapatkan alat band dengan membuat proposal pada bupati. Juga soal pengunduran diri Minggus. Dodi dan Yosep menemukan Suroso untuk mengganti Minggus. Kanip dan Enop kurang setuju lantaran Suroso orang Jawa. Suroso menjelaskan bahwa walau beda suku mereka punya tujuan sama. Masalah lain lagi: Suroso menyukai Santi tapi ternyata Santi sudah tunangan. Untuk mewujudkan mimpi, mereka berniat mengikuti festival band di kota Merauke. Masalah lagi: Dodi yang mabuk mengisengi seorang cewek, kemudian digebuki orang. Mereka berlima ditangkap polisi. Ternyata orangtua cewek yang digoda Dodi adalah orang yang dibantu mereka saat kendaraannya mogok. Akhirnya mereka dibebaskan. Sesampai mereka di tempat festival, ternyata kegiatan sudah selesai.
Sinopsis Lengkap:
Kanib, Enob, Yosep, Minggus dan Dodi adalah anak anak muda Marind di desa Muting yang punya impian mengangkat lagu lagu Marind kedalam grup musik yang dibentuknya. Berbekal kemampuan mereka selama ini dalam mengiringi lagu lagu Yosim di kampung mereka, mereka tekat tampil dengan alat seadanya di sebuah pertunjukan panggung 17 agustus dikampung mereka. Saat itu drum yang mereka gunakan bahkan terbuat hanya dari kulit rusa. Diluar dugaan ternyata sambutan penonton sangat antusias mengiringi penampilan mereka, sehingga sejak saat itupun mereka lebih percaya diri untuk serius membentuk grup musiknya dengan nama “walef” (sejenis kangguru hutan). Karena terbentur dengan keinginan mempunyai alat musik yang lebih canggih, maka merekapun bertekad berjuang mencari uang guna membeli alat alat musik itu. Itulah sebabnya mereka sampai rela setiap malamnya untuk berburu kulit buaya demi mengumpulkan uang. Di sisi lain, Enob mempunyai hubungan spesial dengan seorang PNS di kantor kecamatan bernama Selvi. Selvi sangat mendukung sekali grup musik mereka. Namun tanpa disangka diam diam Kanib sebenarnya memendam rasa suka pula pada selvi. Inilah yang membuat Kanib lebih banyak sering diam dan mudah tersinggung. Kanib sendiri mengalami depresi berat dirumahnya karena terus menerus di marahin orang tuanya yang menginginkan dirinya lebih baik membantu orang tuanya saja menjaring ketimbang bermain musik. Suatu ketika Selvi memberikan surprise kepada mereka dengan meminta bantuan Bapak Bupati Merauke secara diam diam. Ternyata Bapak Bupati mengabulkan keinginan mereka dengan memberikan peralatan musik modern yang selama ini mereka impikan. Betapa senangnya mereka sebab kini merekapun bisa berlatih musik dengan peralatan dan sound system yang lebih canggih. Namun kebahagiaan itu rupanya menjadi hilang ketika minggus yang posisinya sebagai drummer mengundurkan diri karena harus mengikuti orang tuanya ke hutan membuat dendeng. Betapa sedihnya para anggota lainnya ketika mengantar kepergian minggus. Sepeninggal Minggus, Dodi dan Yosep berusaha mencarikan pengganti Drumer mereka. Tanpa disangka mereka bertemu dengan seorang Mas Mas Jawa bernama Mas Suroso. Namun ketika Suroso diajak bergabung ke teman teman lainnya, ternyata keberadaan suroso tidak begitu disukai oleh teman teman lainnya. Mereka merasa suroso bukan orang marin sehingga tidak pantas bergabung di band mereka. Untunglah Suroso berhasil memberikan pernyataan yang membuat mereka terharu bahwa tidak perlu ada perbedaan sebab hati mereka tetap satu tujuan. Yang berbeda hanyalah warna kulit dan rambut sementara darah mereka tetap sama warnanya. Suroso pun diterima bergabung di grup itu. Semenjak bergabungnya Suroso, terjadi akulturasi budaya didalam musik mereka. Suroso berhasil memasukkan unsur irama dangdut kedalam lagu lagu mereka sehingga lebih enak didengar. Dan latihan mereka pun menjadi lebih bersemangat setiap harinya. Suasana hati mereka menjadi senang ketika mendengar sebuah berita bahwa Bapak Bupati Merauke mengundang mereka untuk tampil dalam sebuah pagelaran seni besar di kota Merauke bahkan 3 terbaiknya akan dibuatkan album rekaman. Maka berangkatlah mereka menuju ke kota Merauke untuk menjemput impiannya. Dengan bekal uang yang terkumpul selama ini mereka berhasil tiba di kota merauke dengan penuh perjuangan dijalan. Namun kembali sebuah musibah menimpa mereka hanya gara gara Dodi dan Yosep yang tukang mabok membuat mereka terlibat sebuah perkelahian besar dipusat Kota Merauke. Uang mereka juga hilang karena dompet Enob jatuh saat berkelahi. Akibat perkelahian itu, mereka semua ditangkap polisi. Apakah mereka akan berhasil naik panggung di Hasanab Sai dan mewujudkan impian mereka di kota Merauke ?Dimanakah tempat yang dimaksud Kota Rusa itu dalam film ini ?
Negara & Tanggal Rilis:
Indonesia, -
Klasifikasi:
SU
Bahasa:
Bahasa Indonesia
Warna:
Berwarna
Status:
Selesai / Rilis